Cuma Itu

Kadang saya gak tahu apa yang akan saya lakukan. Pesimis, semakin dipikir makin gak mungkin. Target timbul tenggelam, semangat pasang surut (ini lebay.) seakan saya dengan mudah menggantinya layaknya orang ganti baju.

Dulu,semua hal yang berbau fun saya lakukan tanpa mikir. Tapi sekarang mau jadi apa kalau saya hanya stuck disini.

saya bosen sama hidup yang gak meaning ini, bosen sama rutinitas kayak gini,bosen sama mall, bioskop(walaupun pengen banget nonton 3D avatar),karaoke bahkan pantai....

saya ingin main-main ke panti asuhan, panti orang gila, panti wredha(yang ini bner gak ya tulisannya), main-main ke tempat kumuh, liat kegiatan mereka, belajar astronomi tanpa buku (audiovisual), bergaul sama anak punk deket mall,pengamen,belajar agama(kontra ama yang atas), mau merasakan kehidupan pesantren(yang ini kayaknya telat).

kok jadi aneh gini note saya?

Terlepas dari anehnya note ini, buruknya softskill menulis yang saya miliki bahkan berhubungan atau tidaknya hal-hal diatas, maka yang saya butuhkan adalah sebuah kabel untuk menyambungkan itu semua.

Argghhhh tambah aneh!!!

Intinya saat ini hal diatas penting buat saya. Sehingga saya yang sok tau banget, nyebelin dan banyak dosa ini, bisa jadi orang yang selalu bersyukur.

CUMA ITU....

Apa yang salah?

cara untuk mengatasi ketakutan itu adalah dengan marah dan berlari sejauh mungkin...
tapi, apa yang musti dilakukan jika kita merasa bersalah???

hari pertama di tahun ini gue lakukan tanpa sengaja mengecewakan ibu gue sendiri sehingga gue ngerasa salah. itu semua disebabkan karena keteledoran gue pribadi.
dan sebanyak apapun gue berjanji untuk gak ngulangin hal ini tetep aja gue gak berhasil menghilangkan sifat jelek gue ini..